Rabu, 21 November 2012

kumpulan cerita pendek- Teman Berbagi

                                                      

                                         Teman Berbagi
                                                                  by.Yetri Almayanti Y.

          "Faruq,,, cepat pagarnya bentar lagi ditutup!" begitu paniknya Anis  sambil menggenggam handphone dengan erat. "sip.... bentar lagi sampai kok" ungkap Faruq dengan nada santai.  jam sudah menunjukkan 7.30, belum muncul juga batang hidungnya si Faruq  "masih belum datang juga,  udah masukkan lagi... awas aja nanti kalau ada kerja kelompok lagi gak usah ajakin dia lagi" "yah, gimana dong 'kan pak pelajaran biologi dijam pertama? coba aja aku yang bawa pasti gak lambat kayak gini" celoteh Arief saat melihat Anis datang seorang diri. "sabar, mungkin sekarang Dia lagi dihukum didepan. kita tunggu aja" "sabara...sabara... sabara.. bara... sabar... bara... sabar.... nih aku sudah sabar"sambil mengetuk-ngetukan meja tanda marah.
        Yang ditunggu akhirnya datang juga, Faruq datang dengan tergopoh-gopoh sambil membawa air kolam untuk bahan penelitian. "forgive me.... not too late? right? tadi aku ada urusan mendadak jadinya telat deh" sambil menyerahkan air kolam kepada Anis. "ehe? just it? udah tau telat masih aja ngeles..."ucap Arief sambil  bangkit dari tempat duduk . "ya udah, kita langsung ke lab aja, kalian tau 'kan namaku duluan dipanggil dari pada kalian berdua, entar telat nih" ajak Anis sambil meninggalkan kelas.
         Sesampainya dilab, seperti yang mereka duga pasti Ibu Nurul sudah memulai absensi kelas. "Andi Purna Tama?" "Hadir, bu!" "Anis Anjani Ningsih?" "hadir, Bu" teriak Anis dari muara pintu. "kenapa kalian bertiga baru sekarang datangnya, jam berapa sekarang?" ucap Ibu Nurul sambil menunjuk kearah jam."Jam 8.00 , Bu" celoteh Yudha dari bangku belakang. "Ibu tidak nanya kamu, ngak sopan. coba kalian jelaskan kenapa kalian terlambat" dengan nada keras. "sebenarnya, Bu Saya sama Anis itu udah janjian datang duluan malah sebelum semua murid dikelas ini datang, saya udah disini. tapi, gara-gara Anis nungguin Faruq yang bawa air kolam di depan, saya juga ikut nunggu dikelas, jadi terlambat deh" ungkap Arief yang tak mau di persalahkan. "lho? kok malah nyalahin Aku sih, emangnya kalo kamu mau nunggu di lab juga gak papa kok" "udah... udah.. ini semua salah saya Bu. sebenarnya tadi saya berangkatnya ya kaya biasa jam tujuhan, tetapi waktu dalam perjalanan ke sekolah saya melihat ada macet bu,  ada mobil nyelungsep bannya " "Jadi, itu alasannya. kalian 'kan kelompok seharusnya ada koordinasi satu sama lain, jangan cuman dua orang aja yang sama. terus Faruq, sudah tau dikasih tanggung jawab untuk bawa air kolam masih aja datangnya jam segitu. coba aja kalau kalian telat lagi ibu gak akan kasih kesempatan untuk masuk kelas, dan ini semua berlaku untuk semuanya supaya tidak ada lagi yang telat masuk di jam pelajaran ibu, paham?" dengan bijak Ibu Nurul menyikapi perihal tersebut.
              "Untung ya Ibu Nurul lagi baik sama kita, coba aja kalo enggak nilai praktek kita pasti kosong" ungkap Faruq dengan santainya. "untung... untung... untung bapak loe? itu tuh ngaruh tau sama sikap kita, entar dirapot pasti dikasih B atau C... aku tuh gak biasa dapat nilai kayak gitu!" omel Arief  sambil mengerut-ngerutkan jidatnya yang  jenong. "iya, aku nggak mau dapat nilai C." ungkap Anis sedih. "yah, namanya juga kelompok, yah harus sama, sama lambat, sama nilai, sama sedihnya, harus saling berbagi, dong" celoteh Faruk sambil memegang pundak Arief dan Anis.
"berbagi sih berbagi, tapi gak kayak gini juga kaleee" teriak Arief dan Anis kompak.




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar